Kamis, 26 November 2009

Pergumulan IMAN


Tulisan dibawah merupakan ungkapan Iman dari seseorang yang saat ini sedang dekat dengan saya.. Dia ingin menuliskannya dalam notes FB, karena dia tahu bahwa notes di FB saya akan ada yang baca berbeda jika ditulis di FBnya karena jarang dibuka.

Pada awalnya saya mengijinkan, namun ketika membaca tulisannya, saya merasa agak kacau dan terguncang karena dalam pikiranku bahwa ia akan menulis ungkapan tentang pengalaman, ternyata mengenai imannya. Satu sisi, saya merasa tidak nyaman namun disisi lain saya telah memberinya ijin dan toh tulisannya adalah sebuah ungkapan imannya namun bukan iman saya secara pribadi.

Pada akhirnya notes itu tidak ada yang mengcoment, kenapa???saya pun tidak mengerti..


Inilah Tulisan tersebut..

Sering sekali dalam pikiranku dihantui oleh pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan ini.
Dunia manusia adalah dunia pertanyaan, apakah benar begitu? Aku tidak tahu jawabnya, yang pasti setiap manusia selalu bertanya. Ketika aku menyadari banyak sekali pertanyaan, ada satu pertanyaan yang paling aku ingat sampai sekarang.

Apa yang membuatku bertahan dalam kekristenan? apa sih istemewanya menjadi orang kristen? Aku bingung karena banyak sekali hal-hal mengenai Tokoh Besarnya, Yesus. Ketika aku memegang ke Esaannya, KetritunggalanNya membuat aku bingung dan bahkan bertentangan sekali di logikaku. kalau aku melihat ajarannya misal dalam kotbah dibukit, masak orang miskin disuruh berbahagia dalam kelaparanya. Apakah mereka akan kenyang dengan perkataan itu? Selama aku berusaha mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini, aku menemukan seseorang yang juga memiliki pertanyaan yang sama. Dia lebih dulu mempertanyakannya, St. Agustinus, mengajukan pertanyaan, Apa yang sebenarnya aku cintai ketika aku mencitai Dikau, Tuhanku? Dia juga bingung dengan pertaqnyaannya sendiri dan akhirnya dia menyimpulkan pertanyaan-pertanyaan itu dengan pengakuan bahwa dia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri. St. Agustinus itu bapa gereja yang luarbiasa pikiranny, tetapi bingung dengan pertanyaannya sendiri, apalagi aku...???


Ketika aku bertanya dan bertanya terus aku melihat dan membandingkan dengan pemahaman kepercayaan lain. Ke-Esa-anNya, aku melihat kepercayaan saudaraku tentang Nabi Muhammad yang begitu kuat memegang ke-Esa-an itu. Bahkan ketika aku membaca hukum taurat yang memerintahkan supaya manusia tidak membuat patung justru begitu banyak patung dan gambar dalam kepercayaanku. Tetapi aku terus menyaring apa sih yang paling istimewa dan membuat aku bertahan sebagai orang Kristen. Sesuatu yang khas dan begitu kuat adalah Kasih. Tetapi apakah ini jawaban akhir dari sebuah pertanyaan? Membaca Alkitab, disana banyak sekali kekeliruan dan penyelewengan berkaitan dengan sikap orang Israel yang salam tafsir akan perintah Allah. Apakah membaca Alkitab hanya akan belajar kesalahan orang zaman dulu?


Kesimpulan sementara yang ada di pikiranku adalah aku mengakui ada kuasa yang luar biasa di luar diriku. Kuasa yang menyentuhku dengan lembut, dan memberiku kekuatan dan pengharapan dengan kasihNya. Kuasa yang aku percayai ini berbeda dari kuasa lain yang ada. Sekalipun menimbulkan banyak pertanyaan yang jawabanya berada diluar dirikita, Dia Yang Ada tetap Ada bersamaku. ketidak tahuanku ini karena keterbatasanku. Bukan seperti Nietzsche yang merasa bahwa manusia sebenarnya kuat dan Yang Ada hanyalah pelarian saja. Aku tidak merasa bahwa yang aku percaya ini adalah sebuah pelarian tetapi dengan kesadaranku karena ketidak mampuanku.Memang aku bergantung pada Dia karena kelemahanku. Kalau tidak, apa yang dapat klita andalkan dari manusia akan kehidupan yang penuh dengan pertanyaan dan tantangan?


Aku justru mulai merasa bangga menjadi umat pilihan. Umat pilihan yang dipilih untuk menjadi pelayan, bukan umat pilihan yang dipilih untuk mencari kehormatan atau kekayaan atau kepandaian saja, yang memanfaatkan alam dan setelah alam mulai habis akan memanfaatkan manusia bahkan membunuh sesama manusia untuk mencapai tujuan kehormatan, kekayaan dan pendidikan. Tetapi dipilih untuk melayani untuk saling mencukupi dalam kekuranbgan dan kelemahan ini. Aku tidak melupakan pertanyaanyang aku ajukan diatas tetapi dengan kesadaran akan kelemahanku itulah aku mencoba mengerti. Bgaimana dengan teman-teman..apakah pernah mempertanyakan kenikmatan menjadi orang kristen??? Sebenarnya aku pingin menulis sedikit tentang kristen dan masih berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan. Aku melihat kehidupan zaman Yesus itu begitu kuat sosialnya, seperti komunis sederhana, hidup berbagi dalam kekurangan. tetapi kenapa ada perubahan, yang megaku orang kristen justru kehilangan sifat asli yang diajarkan Yesus itu? Sekarang aku melihat justru orang kristenlah yang borjuis, sejak kapan pengaruh atau perubahan dari sosialis ke borjuis? Kemarin aku membaca tentang konstantin Agung yang menjadikan kristen menjadi agama nasional...wah bangganya orang kristen, tetapi justru disanalah awal perubahan dari sosial ke borjuis. Ada kesan bahwa orang keristen dimanfaatkan untuk kepentingan politik jadi menjadikan kristen menjadi agama nasional semacam upah saja.hem......


Mari tumbuhkan kembali jiwa sosial yang sudah ada, yang telah diawali oleh Yesus sendiri dengan memahami umat pilihan sebagai orang yang dipilih menjadi hamba (Pemaknaan Ulang Umat pilihan,EGS), untuk melayani yang tidak dilayani oleh orang lain. semangat...peace,,,,:)

1 komentar:

  1. Akhirnya singgah juga di FBmu.
    Awal yang bagus nih untuk dikembangkan.
    Reflektif, inspiring.

    tabik,
    esl

    BalasHapus